Friday 8 February 2008

MEMBERANTAS KORUPSI

MEMBERANTAS KORUPSI
Muak, Menyebalkan, Tidak Tahu Diri, itu sebagian sumpah serapah yang dilontarkan oleh banyak pihak ketika berhubungan dengan para pejabat di instansi pemerintah, ternyata KORUPSI masih merajalela di negeri ini, dan bahkan tidak malu-malu lagi mereka melakukan korupsi dengan dalih yang bermacam-macam, dari sumbangan sukarela, uang stempel, uang tanda tangan, uang rokok, uang bensin dan sebagainya yang judulnya tidak lain PUNGUTAN TIDAK RESMI alias KORUPSI.
Apakah hal itu dilakukan para pejabat? ternyata tidak, justru PUNGUTAN LIAR alias KORUPSI itu terjadi pada tingkat akar rumput. Ada beberapa contoh Korupsi di lapangan :
Bayangkan untuk melegalisir ijasah di dinas pendidikan saja setiap orang dipungut biaya yang dikatakannya sebagai uang stempel, belum lagi oleh para staf Tata Usaha dikatakan harus ada uang setoran ke penandatangan legalisasi itu.
Belum lagi jika ada seorang pengawas sekolah datang, jika belum disediakan amplop dia tidak akan beranjak dari tempat duduk ruang tamu, dan jika belum juga diberi amplop tanpa sungkan-sungkan dia akan mengatakan perlu uang bensin untuk mobil atau motornya.
Menyedihkan sekali mentalitas sebagaian bangsa kita ini, sampai kapankah hal ini akan berakhir? Apakah menunggu sampai hancur lebur negara kita ini? baru kita menyadari? Apakah kita semua tidak sadar bahwa sebgaian aset negara telah di jual kepada pihak asing guna menutup utang-utangnegara yang kian membengkak. Apakah kita tidak sadar bahwa saat ini kita sudah dijajah oleh bangsa asing yang sudah mulai menguasai keadaan ekonomi di negeri kita tercinta ini?
Namun demikian kita tidak boleh pesimis akan hal ini, masih saudara-saudara kita yang dengan tulus memberikan pengabdiannya kepada bangsa dan negara ini dengan tidak melakukan pungutan liar alias korupsi.
Bagaimana mengatasi korupsi itu? jawabnya mungkin bisa sangat sederhana namun akan sangat sulit untuk melakukannya, yaitu : MULAILAH DARI DIRI SENDIRI. Harus ada komitmen kuat dari kita untuk hidup bersih dan jujur, biar orang mengatakan kita sebagai orang yang aneh, tapi jika kita mau memulainya, maka kita akan terbiasa dengan pola hidup jujur itu. Setelah itu barulah kita berusaha untuk menularkan pola hidup kita itu kepada orang lain disekitar kita. Mulailah dari dalam keluarga kita sendiri, ajarkan kepada anak-anak, ajarkan kepada pasangan hidup kita.
Gerakan Penghijauan Dunia saat ini sudah mulai dapat dirasakan gaungnya, saya yakin jika ada komitmen dari kita semua untuk dpat hidup jujur, hal itu juga bisa dilakukan oleh siapapun, kapanpun dan dimanapun.
Marilah kita mulai memberantas korupsi dari diri kita sendiri, kita merindukan negeri ini menjadi makmur tanpa korupsi.

No comments: